Dalam dunia trading kripto, istilah "likuidasi" sering ditemukan, terutama pada perdagangan derivatif atau dengan leverage. Banyak investor pemula belum memahami sepenuhnya konsep ini, bahkan sering merasa khawatir terhadap risiko yang menyertainya. Jadi, apa itu likuidasi dan bagaimana dampaknya bagi investor?
Likuidasi adalah kondisi di mana investor yang menggunakan leverage atau instrumen derivatif mengalami kerugian hingga nilai margin yang tidak mencukupi untuk menjaga posisi, sehingga bursa akan menutup posisi tersebut secara paksa. Artinya, likuidasi dapat mengakibatkan hilangnya sebagian besar bahkan seluruh dana dalam akun trading.
Volatilitas pasar kripto yang sangat tinggi membuat potensi likuidasi jauh lebih besar dibandingkan pasar keuangan konvensional. Banyak investor yang kurang memahami risiko leverage bisa kehilangan seluruh modalnya dalam waktu sangat singkat.
Contohnya, investor membuka posisi long Bitcoin senilai US$1.000 dengan leverage 10x, sehingga dapat memegang posisi senilai US$10.000. Jika harga Bitcoin turun 10%, seluruh margin akan hilang, dan sistem bursa akan melaksanakan likuidasi paksa. Itulah likuidasi.
Poin utama yang perlu diperhatikan: Leverage memperbesar peluang keuntungan sekaligus risiko kerugian. Bahkan pergerakan harga yang relatif kecil dapat menghabiskan seluruh margin yang tersedia.
Bagi yang baru terjun di kripto, mulailah dengan trading spot untuk memperdalam pemahaman tentang pasar sebelum mencoba derivatif dengan leverage rendah. Likuidasi bukanlah hal yang pasti terjadi. Namun, jika Anda mengabaikan manajemen risiko, risiko kerugian besar dalam waktu singkat sangat nyata.
Singkatnya, likuidasi adalah proses penutupan paksa posisi investor di pasar kripto akibat margin yang tidak mencukupi. Pengelolaan risiko yang baik sangat penting untuk meraih keberhasilan jangka panjang di industri kripto.