Baru-baru ini, tim pengembang NEAR Protocol mengajukan proposal yang menarik, berencana untuk menurunkan tingkat inflasi jaringan dari 5% saat ini menjadi 2,5%. Proposal ini tidak hanya memicu perhatian terhadap perkembangan NEAR itu sendiri, tetapi juga memicu diskusi luas tentang model ekonomi jaringan Layer 1 (L1) di seluruh industri Aset Kripto.
Sejumlah ahli di industri menunjukkan bahwa banyak jaringan blockchain masih menggunakan asumsi keamanan yang ditetapkan pada tahun 2019, yang dapat menyebabkan kompensasi berlebihan untuk node validator. Praktik ini tidak hanya menyebabkan inflasi yang tidak perlu, tetapi juga dapat memicu masalah kebocoran pajak. Seiring kemajuan teknologi dan peningkatan keamanan jaringan, penilaian kembali dan penyesuaian parameter ini menjadi semakin penting.
Dalam diskusi, sebagian besar peserta mencapai konsensus bahwa penerbitan token yang berlebihan harus dikurangi dan lebih erat dikaitkan dengan aktivitas nyata di blockchain. Pandangan ini mencerminkan pencarian industri untuk model pengembangan yang lebih berkelanjutan. Namun, ada juga suara-suara yang mengkritik beberapa proyek L1 yang menggunakan imbal hasil tinggi untuk menarik pengguna baru, memandang pengguna sebagai sumber likuiditas yang sederhana.
Debat ini lebih lanjut membahas beberapa pertanyaan kunci: Bagaimana proyek seharusnya menetapkan tingkat inflasi yang wajar pada tahap awal? Apakah inflasi merupakan kompensasi bagi peserta awal, atau mekanisme anti-pelarutan? Apakah modal ventura (VC) mendapatkan imbal hasil yang terlalu tinggi dibandingkan dengan node verifikasi? Apakah penyesuaian ini benar-benar didasarkan pada analisis data, atau hanya "setengah masa berlaku" yang sederhana?
Langkah NEAR ini mungkin akan menjadi referensi bagi jaringan L1 lainnya, mendorong mereka untuk meninjau kembali model ekonomi koin mereka. Seiring dengan semakin matangnya pasar Aset Kripto, bagaimana menyeimbangkan keamanan jaringan, insentif ekonomi, dan keberlanjutan jangka panjang, akan menjadi topik yang perlu dieksplorasi terus-menerus oleh setiap tim proyek.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RunWithRugs
· 14jam yang lalu
Inflasi dipotong setengah? Saya sudah mencium aroma suckers.
Lihat AsliBalas0
FromMinerToFarmer
· 14jam yang lalu
Sudah saatnya untuk Dianggap Bodoh.
Lihat AsliBalas0
DogeBachelor
· 14jam yang lalu
Teh susu baru saja tiba, sambil mengunyah kentang goreng dari pesan antar dan menonton NEAR sambil menyeruput teh susu~ Untuk mengatakan bahwa ritme ini menurunkan inflasi, sepertinya hanya masalah waktu, hanya saja agak tiba-tiba...
Baru-baru ini, tim pengembang NEAR Protocol mengajukan proposal yang menarik, berencana untuk menurunkan tingkat inflasi jaringan dari 5% saat ini menjadi 2,5%. Proposal ini tidak hanya memicu perhatian terhadap perkembangan NEAR itu sendiri, tetapi juga memicu diskusi luas tentang model ekonomi jaringan Layer 1 (L1) di seluruh industri Aset Kripto.
Sejumlah ahli di industri menunjukkan bahwa banyak jaringan blockchain masih menggunakan asumsi keamanan yang ditetapkan pada tahun 2019, yang dapat menyebabkan kompensasi berlebihan untuk node validator. Praktik ini tidak hanya menyebabkan inflasi yang tidak perlu, tetapi juga dapat memicu masalah kebocoran pajak. Seiring kemajuan teknologi dan peningkatan keamanan jaringan, penilaian kembali dan penyesuaian parameter ini menjadi semakin penting.
Dalam diskusi, sebagian besar peserta mencapai konsensus bahwa penerbitan token yang berlebihan harus dikurangi dan lebih erat dikaitkan dengan aktivitas nyata di blockchain. Pandangan ini mencerminkan pencarian industri untuk model pengembangan yang lebih berkelanjutan. Namun, ada juga suara-suara yang mengkritik beberapa proyek L1 yang menggunakan imbal hasil tinggi untuk menarik pengguna baru, memandang pengguna sebagai sumber likuiditas yang sederhana.
Debat ini lebih lanjut membahas beberapa pertanyaan kunci: Bagaimana proyek seharusnya menetapkan tingkat inflasi yang wajar pada tahap awal? Apakah inflasi merupakan kompensasi bagi peserta awal, atau mekanisme anti-pelarutan? Apakah modal ventura (VC) mendapatkan imbal hasil yang terlalu tinggi dibandingkan dengan node verifikasi? Apakah penyesuaian ini benar-benar didasarkan pada analisis data, atau hanya "setengah masa berlaku" yang sederhana?
Langkah NEAR ini mungkin akan menjadi referensi bagi jaringan L1 lainnya, mendorong mereka untuk meninjau kembali model ekonomi koin mereka. Seiring dengan semakin matangnya pasar Aset Kripto, bagaimana menyeimbangkan keamanan jaringan, insentif ekonomi, dan keberlanjutan jangka panjang, akan menjadi topik yang perlu dieksplorasi terus-menerus oleh setiap tim proyek.